Sunday, 4 January 2015

Keutamaan Shalat Tarawih

SHALAT TARAWIH

PENGERTIAN SHALAT TARAWIH
Dinamakan sebagai shalat Tarawih (shalat santai), karena para sahabat kalau itu bisa beristirahat setelah empat rekaat.Tarawih adalah shalat malam di bulanRamadhan, dilakukan pada awal malam hari sebelum puasa. Disebut sebagai shalat santai di bulan Ramadhan karena mereka bisa melakukan istirahat setiap selesai dua kali salam,berdasarkan hadits Aisiyah ketika ditanya: "Bagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah pada bulan Ramadhan?" Aisiyah menjawab: " Rasullullah tidak pernah melakukan lebih dari sebelas reka'at di Bulan Ramadhan atau diluar bulan Ramadhan. Beliau shalat empat reka'at, tidak usah ditanyakan tentang panjangnya, Kemudian shalat empat rakaat lagi, dan jangan juga tanya kepanjangannya, kemudian beliau shalat tiga reka'at.

HUKUM SHALAT TARAWIH
Shalat Tarawih hukumnya sunnah Muakad. Shalat ini disunahkan oleh Nabi Saw dengan ucapan dan perbuatan beliau. Dari Abu Hurairah diriwayatkan bahwa Rasullullah selalu menganjurkan shalat malam di bulan Ramadhan tanpa memperi perintah yang keras.
Beliau bersabda:
"Barangsiapa melakukan sahalat malam di bulan Ramadhan dengan dasar keimanan dan mengharapkan pahala, akan diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lau."

KEUTAMAAN SHALAT TARAWIH
Telah diriwayatkan dengan Shahih dari sabda Rasullullah berdasarkan Abu Hurairah bahwa Rasullullah bersabda:

"Barangsiapa melakukan shalat malam di bulan Ramadhan dengan dasar keimanan danmengharap pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lau."

Apabila seorang muslim telah menjalankan shalat malam di bulan Ramadhan dengan membenarkan bahwa itu adalah kebenaran yang berasal dari Allah dan membenarkan pula apa yang disabdakan oleh Nabi dan yang berasal dari beliau dengan mengharapkan pahala dari Allah dengan ikhlas dalam melakukan ibadah, mencari keridhaan Allah dan ampunanNya, pasti ia akan mendapatkan pahala yang dijanjikan tersebut.

BERSUNGGUH-SUNGGUH MELAKUKAN SHALAT TARAWIH DI SEPULUH HARI TERAKHIR BULAN RAMADHAN
Dari Aisiyah diriwayatkan bahwa ia pernah menceritakan: "Apabila Ia memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, biasanya Rasullullah menghidupkan malam dan membangunkan keluarganya, giat beribadah dan mengencangkan tali pinggang."


Dari An-Nu'man bin Basyir diriwayatkan bahwa ia menceritakan: "Kami pernah shalat bersama Rasullullah pada malam dua puluh tiga, hingga sepertiga malam. Kemudian kami juga shalat bersamanya pada malam ke dua puluh lima hingga pertengahan malam dua puluh tujuh hingga kami khawatir kalau kami tidak mendapatkan lagi waktu falah." Waktu falah adalah istilah yang mereka gunakan untuk waktu sahur."

WAKTU SHALAT TARAWIH
Shalat Tarawih di lakukan setelah selesai shalat Isa dan berakhir sebelum sahur, shalat Tarawih sebaiknya dilakukan delapan rekaat, dan di akhiri dengan shalat Witir. Baik dilakukan sendiri maupun berjamaah, tergantung situasi yang memadai.

JUMLAH RAKA'AT SHALAT TARAWIH
Bila hendak melakukan shalat dua puluh raka'at dan berwitir tiga raka'at atau shalat tiga puluh enam raka'at dan berwitir tiga raka'at, maka tidak ada masalah, atau boleh-boleh saja. Akan tetapi yang paling dianjurkan adalah yang di lakukan oleh Rasullullah, yaitu tiga belas raka'at atau sebelas raka'at.

Dasarnya adalah hadits dari Ibnu Abbas yang menceritakan : "Rasullullah tidak pernah melakukan shalat malam tiga belas raka'at." Juga berdasarkan hadits Aisiyah: "Rasullullah tidak pernah melakukan lebih dari sebelas raka'at, didalam atau di luar bulan Ramadhan." Inilah jumlah paling sempurna dan paling utama. Namun bila melakukan lebih dari itu, juga tidak ada masalah.